Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Pendidikan Karakter Peserta Didik

 Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Pendidikan Karakter Peserta Didik.

 

    

Pentingnya guru bimbingan konseling dalam mempelajari pendidikan karakter siswanya karena pendidikan karakter merupakan suatu upaya untuk mengarahkan, dan menumbuhkan nilai-nilai yang baik, serta melatih agar menjadi pribadi yang baik, bijak, sehingga dapat memberikan sesuatu yang positif pada masyarakat serta untuk diri sendiri. Pendidikan karakter mencakup beberapa komponen yang dapat melibatkan pendidikan itu sendiri, antara lain seperti kurikulum, proses pembelajaran, penilaian, penanganan mata pelajaran, sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan, pembiayaan dan juga kerjasama antara siswa, guru, dan individu yang berada dilingkungan sekolah tersebut. Materi pendidikan karater dalam layanan bimbingan konseling terkait dengan pengembangan aspek pribadi-sosial. Peran yang dapat dilakukan oleh guru bimbingan konseling untuk pendidikan karakter adalah sebagai pemimpin, pemrakarsa, fasilitator, dan konsultan.

    Dengan adanya pendidikan karakter yang dilaksanakan secara sistematis dan konsisten dapat    meningkatkan kecerdasan emosi pada peserta didik. Kecerdasan emosi adalah hal penting dalam mempersiapkan masa depan peserta didik, karena peserta didik akan merasa lebih mudah untuk menghadapi berbagai tantangan hidup, termasuk untuk berhasil secara akademik. Namun, pendidikan tidak hanya pada bidang akademik saja, tetapi juga pendidikan non akademik. Dalam hal ini, pendidikan karakter dijadikan sebagai pondasi utama untuk kecerdasan emosional seorang peserta didik. Dimana pendidikan karakter merupakan hal yang lumrah sebagai semacam cara pandang terhadap aktivitas masyarakat pelajar di masa sekarang dan di kemudian hari. Guru bimbingan konseling adalah salah satu pihak yang menjalankan peran penting dalam pelaksanaan pendidikan karakter disekolah. Dalam pelaksanaan pendidikan karakter, peran guru bimbingan konseling bertanggung jawab membantu dan membimbing peserta didik untuk mengembangkan pribadi dan sosial peserta didik, dan membangun karakter atau moral pada peserta didik. 

    Menurut Fakhry Gaffar, pendidikan karakter adalah sebuah proses transfer nilai-nilai dalan kehidupan kedalam kepribadian individu untuk dikembangkan dan diterapkan dalam perilaku individu tersebut. Selanjutnya Thomas Lickona mengatakan bahwa pendidikan karakter adalah sebuah upaya yang disengaja untuk mambantu indvidu agar lebih memahami dan berperilaku berdasarkan nilai-nilai etika. Dari beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah suatu upaya untuk mengajarkan kepada individu agar individu dapat berperilaku sesuai dengan norma-norma yang ada, sehingga individu dapat menjadi lebih mudah dalam menjalani hidupnya dan menjadi lebih mudah dalam mengambil keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan.

    Pendidikan karakter ini sesungguhnya memiliki beberapa fungsi, yang pertama yaitu fungsi pembentukan dan pengembangan potensi, fungsi ini dapat membantu mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik, seperti berpikir positif, berhati nurani baik, berperilaku sesuai dengan aturan, toleransi, dan dapat saling menghargai. Kedua, fungsi penguatan dan perbaikan yaitu menguatkan dan memperbaiki peran individu dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Ketiga, fungsi penyaring yaitu agar individu dapat memilah budaya atau kebiasaan individu lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter yang ada.    

    Pendidikan karakter juga mempunyai tujuan yaitu untuk meningkatkan suatu kualitas proses dan hasil dari pendidikan yang telah dilaksanakan yang mengarah pada pendidikan karakter serta perilaku baik peserta didik secara utuh dengan menyesuaikan standar kompetensi yang telah ditetapkan disekolah. Melalui proses pendidikan karakter, peserta didik diharapkan dapat menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, berwawasan luas, mampu mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya, mengembangkan kebiasaan dan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai moral, sehingga peserta didik dapat menjadi individu yang berhasil.

    Peran guru bimbingan konseling dalam pendidikan karakter Guru bimbingan konseling merupakan pengaruh yang sangat besar dalam upaya membina seluruh peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya dan sangat penting dalam sekolah formal-nonformal secara keseluruhan. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan pendidikan disekolah perlu diadakan layanan bimbingan konseling sebagai kegiatan pendidikan. Harapan yang besar ditetapkan pada guru bimbingan konseling selaku pelaksana layanan bimbingan konseling disekolah. Meskipun guru bimbingan konseling bukan pihak utama yang seharusnya atau secara umum bertanggung jawab atas keadaan peserta didik, guru bimbingan tidak bisa lepas dari kewajiban ini. Adapun peran guru bimbingan dan konseling adalah bertanggung jawab untuk membantu dan membimbing peserta didik untuk mengembangkan pribadi, sosial, belajar, dan karir, dan membangun kebajikan dengan menanamkan nilai-nilai dasar kemanusiaan agar peserta didik tidak mengalami penyimpangan sosial. Seperti yang dikemukakan oleh Dany M. Handarini (2007:1) tugas dan upaya yang dapat dilakukan oleh guru bimbingan konseling untuk pendidikan karakter adalah sebagai pemimpin, pemrakarsa, fasilitator, dan konsultan. 

1. Guru bimbingan konseling sebagai pemimpin Guru bimbingan konseling adalah guru yang bertugas untuk memimpin pengembangan aspek pribadisosial. Guru bimbingan konseling dapat menjalankan peran dalam memimpin pengembangan program pendidikan karakter yang pada dasarnya adalah bagian dari program bimbingan dan konseling komprehensif. 

2. Guru bimbingan konseling sebagai pemrakarsa Guru bimbingan konseling sebagai pemrakarsa dapat menjalankan peran dengan berinisiaf dalam mengembangkan kurikulum pendidikan karakter yang berada disekolah melalui analisis need assesment peserta didik.

 3. Guru bimbingan konseling sebagai fasilitator pendidikan karakter Guru bimbingan konseling dapat berperan sebagai fasilitator dengan Sebagai fasilitator pendidikan karakter tugas utama guru bimbingan konseling adalah menginformasikan dan mengadakan layanan bimbingan konseling yang mencakup pendidikan karakter. 

4. Guru bimbingan konseling sebagai konsultan pendidikan karakter Guru bimbingan konseling dapat berperan sebagai konsultan dalam pelaksanaan pendidikan karakter. dalam pelaksanaan pendidikan karakter mencakup banyak pihak, oleh karena itu konsultasi tidak hanya terbatas pada pelaksana pendidikan karakter disekolah seperti guru dan mengelola sekolah, tetapi juga pada pelaksana pendidikan karakter di luar sekolah, seperti orang tua dan masyarakat setempat. 

    Menurut Lickona, terdapat sebelas prinsip-prinsip pembentukan karakter dapat berjalan efektif yaitu: (1) Mengembangkan nilai-nilai etika dan nilai-nilai karakter yang baik; (2) Mendefinisikan karakter secara komprehensif yang mencakup pikiran, perasaan, dan perilaku; (3) Pendekatan yang komprehansif, disengaja, dan proaktif dalam pengembangan karakter; (4) Menciptakan komunitas sekolah/ perguruan tinggi yang penuh perhatian; (5) Memberi peserta didik kesempatan untuk melakukan tindakan moral; (6) Membuat kurikulum akademik yang bermakna dan menantang yang menghormati semua peserta didik, mengembangkan karakter dan tantangan implementasi pendidikan karakter disekolah; (7)Mendorong motivasi peserta didik; (8) Melibatkan staf sekolah sebagai komunitas pembelajaran dan moral yang berbagi .(9) Menumbuhkan kebersamaan dalam kepemimpinan moral dan dukungan jangka panjang bagi inisiatif pembentukan karakter; (10) Melibatkan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mita dalam upaya pembantukan karakter; (11) Mengevaluasi karakter sekolah/perguruan tinggi, dan sejauh mana peserta didik memanifestasikan karakter yang baik

    Pembentukan karakter dikembangkan nilai-nilai etika seperti kepedulian, kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap diri dan orang lain, bersama dengan nilainilai kinerja pendukung seperti ketekunan, etos kerja yang tinggi, dan kegigihan sebagai basis karakter yang baik dan perkomitmen untuk mengembangkan karakter siswa. Pembentukan karakter secara terintegrasi di dalam pembelajaran dilakukan dengan pengenalan nilai - nilai, memfasilitasi bahwa akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai kedalam tingkah laku siswa sehari-hari melalui pembelajaran baik yang berlangsung didalam kelas maupun diluar kelas .

    Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikan perilaku. Bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan psikologis dan kemanusiaan secara ilmiah dan professional yang diberikan oleh pembimbing kepada yang dibimbing (siswa) agar ia dapat berkembang secara optimal, yaitu mampu memahami diri sendiri, mengarahkan diri sendiri, dan mengaktualisasikan diri sesuai dengan tahap perkembangan, sifat-sifat, potensi yang dimiliki, dan latar belakang kehidupan serta lingkungannya sehingga tercapai kebahagiaan dalam kehidupannya. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki peran penting dalam sekolah untuk memantau, membuat dan memastikan siswa berperilaku baik. Guru BK juga diharapkan dapat membantu dan mendukung mengembangkan seluruh kemampuan siswa sesuai dengan potensinya melalui layanan bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan aspek belajar, social, pribadi dan karier.

Membina karakter siswa di sekolah merupakan salah satu tugas dari guru BK, hal ini berkaiatan dengan fungsi Bimbingan dan Konseling sebagai pemahaman diri maupun pencegahan dan penyembuhan.

   

REFERENSI

Citra Yura.2012.Pelakasanaan Pendidikan karakter dalam pembelajaran.Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus.Vol.1.No.1

Kesuma, D., Triatna, C., & Permana, J. (2013). Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ali Ramdhani Muhammad .2014.Lingkungan pendidikan dan implementasi pendidikan karakter. Jurnal pendidikan Universitas Garut.Vol.08.No.01:28-37 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KIAT LOLOS SNPMB 2025

Bagaimana Cara Mengatasi Malas Belajar?